Everlasting Hobbies: November 2017

Friday, 3 November 2017

Testing dan Implementasi





Disusun oleh :

Romi Sanubari



4KA18

Dosen : Rika Febriana









Universitas Gunadarma
          2017/2018


1. SDLC
Saat ini ada beberapa model yang berkembang terkait dengan System Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah suatu siklus kegiatan yang dilakukan untuk menjawab permasalahan dan kesempatan bisnis dengan membuat sistem informasi yang berbasis komputer.

Tahapan-Tahapan Dalam SDLC
 System Investigation
Dalam tahap ini, perancang harus melakukan survey untuk mengetahui masalah apa dan penyebab masalah tersebut dalam suatu proses bisnis.

 System Design
Dalam tahap ini, sistem informasi yang ingin dipakai akan dibuat rancangannya terlebih dahulu sehingga pada tahap selanjutnya sistem informasi yang akan dibuat menjadi lebih jelas.

Programming
Pada tahap ini programmer akan membuat program sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Programmer akan memakai Bahasa pemrograman tertentu untuk membuat sistem informasi tersebut.

Testing
Dalam tahap ini, sistem informasi yang selesai dibuat akan dilakukan uji coba pada keadaan yang sebenarnya untuk menemukan kelemahan dari sistem informasi dan mengecek kinerjanya.

Implementation
Tahap ini akan dilakukan jika tahap sebelumnya telah sukses memenuhi kebutuhan prosses bisnis tersebut dan disetujui. Pada tahap ini, sistem informasi akan diterapkan pada proses bisnis untuk membantu permasalahan yang ada

2. Konsep dan Teknik Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses evaluasi item perangkat lunak untuk mendeteksi perbedaan antara input yang diberikan dan keluaran yang diharapkan. Juga untuk menilai fitur item perangkat lunak A. Pengujian menilai kualitas produk. Software testing adalah proses yang harus dilakukan selama proses pengembangan. Dengan kata lain pengujian perangkat lunak adalah proses verifikasi dan validasi.

Dasar-dasar pengujian perangkat lunak

Ada dua dasar pengujian perangkat lunak: pengujian blackbox dan pengujian whitebox.
 

Pengujian Blackbox 
Pengujian BlackBox adalah teknik pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem dan berfokus pada keluaran yang dihasilkan terhadap input dan eksekusi sistem. Hal ini juga disebut pengujian fungsional.
 

Pengujian Whitebox 
Pengujian white box adalah teknik pengujian yang memperhitungkan mekanisme internal suatu sistem. Hal ini juga disebut pengujian struktural dan pengujian kotak kaca.

Pengujian BlackBox sering digunakan untuk validasi dan pengujian white box sering digunakan untuk verifikasi.


3. Faktor-Faktor Pengujian Perangkat lunak 

Untuk merancang Uji Kasus, faktor-faktor berikut dipertimbangkan: 
1.Kebenaran 
2.Negatif 
3.Antarmuka pengguna 
4.Kegunaan 
5.Kinerja 
6.Keamanan 
7.Integrasi
 8.Keandalan 
9.Kesesuaian

4. Stratei Pengujian Perangkat Lunak 
Sebuah strategi pengujian harus dikembangkan dengan maksud untuk memberikan cara yang paling efektif dan efisien untuk menguji perangkat lunak. Saat mengembangkan strategi pengujian, beberapa pertanyaan muncul seperti: kapan dan jenis pengujian apa yang harus dilakukan? Apa tujuan dari pengujian? Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan pengujian? Keluaran apa yang dihasilkan sebagai hasil pengujian? Masukan yang harus tersedia saat mengembangkan strategi pengujian tercantum di bawah ini.
1.Jenis proyek pembangunan
2.Informasi lengkap tentang komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak
3. Risiko yang terlibat
4. Deskripsi sumber daya yang dibutuhkan untuk pengujian
5.Deskripsi semua metode pengujian yang diperlukan untuk menguji berbagai fase SDLC
6.Rincian semua atribut yang tidak dapat diberikan perangkat lunak. Misalnya, perangkat lunak tidak dapat menjelaskan keterbatasannya sendiri.










Fitur aplikasi ACL (Audit command Language)



a.       Fitur dan Kemampuan ACL Software Tools

1.      Universal Data Access, yaitu dapat mengakses data dari hampir semua jenis database yang ada (DBF, XLS, Text File, report file, Oracle, SQL, DB2, AS/400 FDF, COBOL, dsb) dan semua platform(PC, minicomputer, dan mainframe).
2.      Jumlah Data Besar, yaitu kemampuan dalam mengakses dan memproses data dalam jumlah yang sangat besar (hingga ratusan juta record).
3.      Kecepatan Waktu Proses, kemampuannya untuk memproses dalam waktu yang singkat walaupun data yang diproses dalam jumlah yang besar.
4.      Integritas Data, dengan kemampuan mengakses database 100% (tanpa metode sampling) serta data yang bersifat Read Only yang dapat menjamin orisinalitas, keamanan dan integritas data untuk pengolahan menjadi informasi yang bermanfaat bagi user dan manajemen.
5.      Automasi, pembuatan aplikasi audit yang sangat cepat dan mudah untuk melakukan automasi analisis data untuk efisiensi proses kerja.
6.      Multi File Process, dapat digunakan untuk menangani beberapa file sekaligus, tanpa mengganggu operasional teknologi informasi yang dijalankan oleh perusahaan.
7.      Log File Navigation, dilengkapi dengan log file untuk pencatatan proses analisis yang telah dilakukan sehingga menghasilkan suatu audit trail yang komprehensif.
8.      Fungsi Analisis yang Lengkap, dilengkapi fungsi-fungsi analisis yang sangat lengkap yang dapat dengan mudah dikombinasikan. Dalam menghasilkan temuan-temuan yang tidak pernah terkirakan sebelumnya.
9.      Pelaporan yang Handal. Kemudahan untuk merancang laporan yang handal sarat informasi yang bermanfaat. Serta dapat dikirimkan secara otomatis via email atau integrasi ke dalam softwareaplikasi Crystal Report.
10.  IT Audit, kemudahan dalam menguji integritas data dan menganalisis data yang ada di dalamdatabase. Ataupun menganalisis user-user yang telah masuk ke dalam suatu jaringan/network.

b.      Manfaat menggunakan ACL Software Tools

1.      Dapat membantu dalam mengAkses data baik langsung (Direct) kedalam system jaringan ataupun  tidak langsung (InDirect). Melalui media lain seperti softcopy dalam bentuk teks file/report.
2.      Menempatkan kesalahan dan potensial fraud sebagai pembanding dan menganalisa file-filemenurut aturan-aturan yang ada.
3.      Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat/sasaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi perhatian.
4.      Untuk Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar.
5.      Mengidentifikasi persoalan sistem pengawasan dan memastikan terpenuhinya permohonan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
6.      Aging dan menganalisa Account Receivable/Payable atau beberapa transaksi lain dengan menggunakan basis waktu yang sensitif.
7.      Memulihkan biaya atau pendapatan yang hilang dengan pengujian data pada data-data duplikasi pembayaran. Menguji data-data nomor Invoice/Faktur yang hilang atau pelayanan yang tidak tertagih.
8.      Menguji terhadap hubungan antara authorisasi karyawan dengan supplier.
9.      Melakukan proses Data Cleansing dan Data Matching atau pembersihan data dari data-data duplikasi terutama dari kesalahan pengetikan oleh End-User.
10.  Dapat melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaaan dengan lebih fokus, cepat, efisien, dan efektif dengan lingkup yang lebih luas. Dan analisa lebih mendalam. Mengidentifikasi penyimpangan (Fraud Detection) dapat dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga memiliki waktu lebih banyak alam menganalisa data dan pembuktian.